Senin, 07 Maret 2011

Proses Terbentuknya Bumi

Bumi tempat tinggal kita memiliki segalanya untuk mendukung adanya kehidupan diantaranya: tanah yang terhampar, atmosfer, medan magnet, oksigen dan air. Tapi bagaimana caranya bumi mendapatkan itu semua? bagaimana prosesnya sampai bumi bisa menjadi tempat yang cocok untuk kehidupan? Kita akan membahas salah satu teori tentang terbentuknya bumi melalui tulisan ini.

Matahari kita terletak tidak di pusat galaksi, tetapi agak ke pinggir. Hal ini menguntungkan bagi kehidupan karena semakin ke tengah galaksi, populasi bintang semakin padat, dan perputaran bintang juga semakin cepat. Kemungkinan tabrakan bintang lebih besar. Akibatnya banyak bintang yang terbentuk dan mati dengan cepat. Beruntung bagi matahari kita karena terletak di pinggir galaksi, sehingga umurnya pun bisa lebih lama.

Bumi terbentuk sekitar 4.5 milyar tahun yang lalu. Ketika sekumpulan awan gas mulai memadat dan berkumpul akibat gravitasi. Semakin banyak gas yang berkumpul, semakin padat intinya dan semakin cepat putaran rotasinya. Inti dari putaran awan gas tersebut yang kemudian akan menjadi matahari, sedangkan piringan gas yang ada di sekitarnya akan menjadi planet-planet.



Bagaimana caranya bumi yang diameter lebih dari 12 ribu kilometer terbentuk dari sekumpulan gas, debu dan batu yang kecil? Pecobaan di luar angkasa membuktikan ketika tepung ditaburkan, maka tepung itu cenderung berkumpul. Kumpulan dari gas tersebut semakin lama akan semakin besar, hingga akhirnya mencapai ukuran bumi.

Daerah di dekat matahari (kira-kira sampai orbit mars) sangat panas sehingga molekul-molekul yang rapuh seperti air dan metana tidak dapat terbentuk. Molekul-molekul tersebut hanya bisa terbentuk di tempat yang agak jauh dari matahari. Sehingga di daerah dekat dengan matahari ini hanya molekul-molekul yang memiliki titik didih yang tinggi saja yang dapat bertahan seperti besi, silikon, nikel, alumunium. Bahan-bahan ini kemudian menjadi planet-planet yang disebut planet kebumian (merkurius, venus, bumi dan mars). Bahan-bahan ini hanya ada sedikit di tata surya, sehingga kita bisa melihat bahwa planet kebumian memiliki ukuran yang kecil dibandingkan dengan planet jovian (jupiter contohnya yang terdiri dari sebagian besar gas).

Bahan-bahan yang berat seperti besi terdistribusi ke dalam (inti bumi) sedangkan bahan-bahan yang ringan, seperti silikon terdistribusi ke luar. Inti besi kemudian akan menghasilkan medan magnet yang berguna untuk menangkal radiasi yang berasal dari matahari. Sedangkan bahan luar akan mendingin dan menjadi tanah tempat tumbuhnya tumbuhan dan menyediakan makanan bagi kita manusia.

Beruntung bagi bumi yang terbentuk dari besi dan silikon. Inti besi dan nikel yang tetap panas sampai saat ini terus berputar menghasilkan medan magnet bumi. Medan magnet ini menghalangi radiasi yang berasal dari matahari. Radiasi matahari ini terdiri dari muatan-muatan listrik oleh karena itu bisa dibelokkan oleh medan magnet. Sementara kerak bumi yang sebagian besar terdiri dari silikon, alumunium dan magnesium cepat mendingin dan menjadi tanah.

Sampai saat ini kondisi bumi sudah lebih baik, tapi masih belum bisa dihuni oleh hewan dan manusia. Masih ada unsur penting lainnya yang belum ada yaitu air dan oksigen.

Bagaimana caranya bumi mendapatkan air? banyak teori tentang hal ini, salah satunya adalah bahwa buni mendapatkan air dari asteroid yang ada di antara orbit mars dan jupiter. Karena pengaruh gravitasi jupiter, lintasan asteroid terganggu sehingga menjadi lebih lonjong. Lintasan tersebut akhirnya memotong orbit bumi. Dan akibatnya tabrakan bumi dengan asteroid tidak bisa dihindari lagi. Pada waktu itu bumi di bombardir oleh asteroid ini. Ketika asteroid menabrak bumi, asteroid mengeluarkan unsur airnya. Lama-lama air itu berkumpul semakin banyak. Hingga dapat mengisi lautan dan samudra di bumi.

Bagaimana carannya bumi mendapatkan oksigen? Ketika air mulai banyak di bumi, kehidupan mulai terbentuk walaupun dalam tingkat yang sederhana. Kehidupan itu berupa bakteri yang mendapatkan makanan dengan cara fotosintesis. Bakteri itu mengubah karbon dioksida menjadi oksigen. Lama kelamaan oksigen yang dihasilkan semakin banyak. Oksigen yang ada di lapisan stratosfer terkena sinar ulta violet kemudian menjadi ozon (O3). Lapisan ozon ini juga membantu melindungi manusia dari radiasi berbahaya.

Seperti itulah kira-kira proses terbentuknya bumi hingga dapat dihuni oleh manusia.


reference:
http://en.wikipedia.org/wiki/Formation_and_evolution_of_the_Solar_System
- naked science - birth of the earth (video)

1 komentar: